Jumat, 21 November 2014
Jumat, 14 November 2014
Kamis, 06 November 2014
MAKALAH PBL
MAKALAH
STRATEGI
PEMBELAJARAN
DENGAN PROBLEM
BASED LEARNING
Oleh
SUPRIHANTONO
NIM : 1204768
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illahi Robbi yang telah memberikan hidayahNya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat
sebagai salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran. Guru sebagai
pendidik harus mempunyai wawasan mengenai bagaimana merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran yang menarik kepada siswa sehingga siswa mau dan ikut
aktif dalam kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan belajar mengajar
membutuhkan kerjasama dari komponen pendidikan seperti guru, siswa, bahan,
model, media, kurikulum dll.
Pembelajaran hampir
mirip dengan pengajaran, tetapi mempunyai arti yang berbeda . Dalam pendidikan
guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
hingga mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan yang diharapkan ini pembelajaran
harus direncanakan oleh guru sehingga kegiatan pembelajaran tidak melenceng
dari tujuan yang kemudian diikuti dengan evaluasi.
Salah satu lemahnya dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya guru
dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar yang masih
jarang menggunakan strategi pembelajaran yang menarik, padahal guru merupakan
tulang punggung dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu makalah ini
menyajikan bagaimana seharusnya guru dalam melaksanakan salah satu strategi
dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran akan terasa menarik dan
siswa diajak ke dalam dunia pendidikan untuk menumbuhkan karakternya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari yang diharapkan,
sehingga perlu adanya masukan dan kritikan dari pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
.................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................... ii
Daftar Isi
............................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
...................................................................... 1
A Latar
Belakang .................................................................. 1
B Ruang
Lingkup .................................................................. 2
C Maksud dan Tujuan Penulisan ........................................ 2
BAB II Pembahasan
Masalah ....................................................... 3
A Strategi
Pembelajaran ...................................................... 3
B Strategi
Pembelajaran PBL ............................................. 4
C Tahapan-tahapan
dalam Strategi PBL ........................... 6
D Keunggulan dan Kelemahan PBL ................................... 9
BAB III Kesimpulan
dan Saran ..................................................... 10
A Kesimpulan
........................................................................ 11
B Saran
................................................................................... 12
Daftar
Pustaka ...................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam kegiatan
pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan
yaitu kurikulum, guru/pendidik, peserta, media, strategi pembelajaran dan lain-lain.
Semua komponen tersebut bertujuan untuk kepentingan peserta didik.
Kebiasaan guru dalam memberikan informasi pendidikan secara konvensional yaitu
hanya sebatas pemberi informasi saja, akan mengembangkan budaya belajar yang pasif
terhadap peserta didik karena hanya menerima sehingga pengembangan berpikir
mereka hanya pada tingkat hafalan dalam hal teori saja, yang ujungnya tidak
bisa menerapkan ilmu yang didapatnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru merupakan pihak yang sering dituding sebagai orang yang paling
bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan, walau tidak sepenuhnya benar
tudingan tersebut. Guru merupakan bagian dari komponen yang paling strategis
dalam proses pendidikan. Oleh karena itu banyak pihak yang menaruh harapan
besar terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Selain
dari hal di atas peran peserta didik dalam kegiatan proses belajar mengajar
tampak belum secara optimal ikut andil. Kebanyakan peserta didik masih dalam
situasi dan kondisi belajar yang menempatkan mereka dalam posisi pasif.
Aktivitas proses belajar mengajar masih didominasi guru dalam menyampaikan
informasi pendidikan dengan menggunakan metode klasikal yang kadang bagi
peserta didik cara ini terasa membosankan.
Berdasarkan
hal tersebut pendidik dituntut harus mampu merencanakan dan menggunakan
berbagai strategi pembelajaran agar peserta didik dapat mengikuti kegiatan
belajar dengan rasa senang. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan
hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta
didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan
lingkungannya dan dapat memahami mana yang sekiranya baik ataupun sebaliknya, karena
mereka hidup di dalam masyarakat yang sehari-hari bisa melihat, mendengar atau
mengalami sendiri permasalahan-permasalahan yang terjadi seperti adanya gejala
sosial. Untuk itu agar di dalam pembelajaran peserta didik mempunyai kecakapan
secara kognitif, afektif dan psikomotor perlu adanya strategi pembelajaran yang
sesuai dengan kondisi kehidupan di masyarakat yang dilakukan oleh guru yaitu dengan
menggunakan strategi Problem Based Learning (Problem Based Learning)/Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM).
B.
Ruang
Lingkup
Berdasarkan latar
belakang di atas maka diperlukan adanya pembatasan permasalahan yang akan
dibahas, karena terdapat berbagai strategi pembelajaran yang dapat digunakan
oleh guru. Adapun ruang lingkup yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan strategi
pembelajaran itu ?
2.
Salah satu strategi pembelajaran adalah
Problem Based Learning (Problem Based Learning) /Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM). Bagaimana pelaksanaan Strategi Problem Based Learning/Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah ?
C.
Maksud dan Tujuan Penulisan
Pendidikan memiliki peran penting yang
menjadi tonggak dasar kemajuan suatu bangsa. Karena begitu pentingnya
pendidikan maka perlu suatu terobosan dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena
itu pembuatan makalah ini dimaksudkan memberikan wawasan kepada guru bagaimana strategi
pembelajaran Problem Based Learning (Problem Based Learning) digunakan dalam
kegiatan proses belajar mengajar di kelas.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai salah satu tugas mata kuliah
Strategi Pembelajaran
2.
Agar penulis mampu memahami dan
trampil menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning/Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah
3.
Meningkatkan pemahaman terhadap guru
tentang strategi pembelajaran Problem Based Learning
4.
Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam dunia pendidikan, seorang guru
tidak lepas harus mempunyai pedoman sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak
melenceng. Selain dari tujuan yang telah ditetapkan dan tertuang di dalam
kurikulum serta dijabarkan ke dalam standar kompentensi dan kompetensi dasar
yang menjadi pedoman bagi guru, ia tetap dituntut untuk mempunyai kemampuan dan
keterampilan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dengan
melakukan perencanaan dan membuat strategi pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran
tersebut bagi peserta didik dalam mengikutinya akan merasa senang dan ikut
andil secara aktif.
Strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru mengapa terasa
penting.? Sebelum membahas itu kita harus mengetahui lebih dahulu tentang
pengertian pembelajaran. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager dalam Rusmono
(2012:6), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedang Smith dan Ragan dalam
Rusmono (2012:6) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas
penyampaian informasi dalam membantu siswa mencapai tujuan, khususnya
tujuan-tujuan belajar, tujuan siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar ini
guru dapat membimbing, membantu, dan mengarahkan siswa agar memiliki,
pengetahuan dan pemahaman berupa pengalaman belajar, atau suatu cara bagaimana
mempersiapkan pengalaman belajar bagi siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut seorang guru harus
bisa membuat strategi pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan
terhadap siswa.
Strategi bagi guru menurut Paul Eggen dan Don Kouchak (2012:6) adalah
pendekatan umum mengajar yang berlaku dalam berbagai bidang materi dan
digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
menurut Seels dan Richey dalam Rusmono (2012:7) adalah perincian untuk memilih
dan mengurutkan kejadian dan kegiatan dalam pembelajaran. Menurut J.R. David
dalam Wina Sanjaya (2006:126) pada dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai
a plan, method, or series of activities
designed to achieves a particular educational goal. Strategi pembelajaran
diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp dalam Wina Sanjaya
(2012:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan
yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain dan dirinci untuk memilih dan
mengurutkan kejadian dan kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru
dan siswa agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
B.
Strategi
Pembelajaran Problem Based Learning ( Problem Based Learning ) / Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Untuk menumbuhkan wawasan dan membentuk suatu proses pemahaman isi suatu
mata pelajaran bagi peserta didik maka guru perlu menerapkan suatu strategi
yang sesuai dengan kodisi dan permasalahan yang terjadi dilingkungan peserta
didik. Salah satu strategi tersebut adalah strategi pembelajaran Problem Based
Learning/Pembelajaran Berbasis Masalah.
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Problem Based Learning /
Pembelajaran Berbasis Masalah ?. Menurut Hmelo-Silver dkk dalam Paul Eggen dan
Don Kauchak (2012:307) Pembelajaran Berbasis Masalah adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan
masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah,
materi, dan pengaturan-diri. Menurut Wina Sanjaya (2012:214) strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah. Strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning menawarkan
kebebasan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Panen dalam
Rusmono (2012:74) mengatakan dalam strategi pembelajaran dengan Problem Based
Learning, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang
mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan
menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran Problem Based Learning / Pembelajaran Berbasis Masalah adalah
model pembelajaran yang menggunakan masalah yang harus diselesaikan secara
ilmiah dimana siswa terlibat dalam proses penelitian dengan mengidentifikasi
permasalahan, mengumpulkan data dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan
masalah sehingga dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi dan
pengaturan-diri.
Paul Eggen dan Don Kauchak (2012:307) menilai bahwa pelajaran dari
Pembelajaran Bebasis Masalah memiliki tiga karakteristik yaitu : (1) Pelajaran
berfokus pada memecahkan masalah, (2) Tanggung jawab untuk memecahkan masalah
bertumpu pada siswa, (3) Guru mendukung proses saat siswa mengerjakan masalah. Ciri-ciri
strategi Problem Based Learning menurut Baron
dalam Rusmono (2012:74) adalah (1) menggunakan permasalahan dalam dunia nyata,
(2) pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, (3) tujuan pembelajaran
ditentukan oleh siswa, dan (4) guru berperan sebagai fasilitator. Kemudian
masalah yang digunakan menurutnya harus : relevan dengan tujuan pembelajaran,
mutakhir, dan menarik; berdasarkan informasi yang luas; terbentuk secara
konsisten dengan masalah lain; dan termasuk dalam dimensi kemanusiaan. Menurut
Wina Sanjaya (2012:214) untuk mengimplementasikan Problem Based Learning guru
perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan.
Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku teks atau dari sumber-sumber lain
misalnya dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa
dalam keluarga atau dari peristiwa kemasyarakatan. Hakikat masalah dalam Problem
Based Learning adalah kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang
diharapkan.
Materi pelajaran tidak
terbatas pada materi yang terdapat pada buku teks saja, tetapi juga materi
pelajaran dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. Menurut Wina Sanjaya (2012:216) kriteria pemilihan
bahan pelajaran dalam strategi Problem Based Learning sebagai berikut :
1.
Bahan pelajaran harus
mengandung isu-isu yang mengandung konflik (conflict
issue) yang bisa bersumber dari berita, rekaman video, dan yang lainnya.
2.
Bahan yang dipilih adalah
bahan yang bersifat familiar dengan
siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik.
3.
Bahan yang dipilih merupakan
bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak (universal), sehingga
terasa manfaatnya.
4.
Bahan yang dipilih merupakan
bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
sesuai dengan kurikulum yang berlaku
5.
Bahan yang dipilih sesuai
dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk mempelajarinya.
C.
Tahapan-tahapan dalam Strategi Problem Based Learning
(Problem Based Learning) /Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Banyak ahli yang menjelaskan
bentuk penerapan dari strategi Problem Based Learning. John Dewey dalam Wina
Sanjaya (2012:217) menjelaskan 6 langkah dalam Problem Based Learning yang
kemudian dia namakan metode pemecahan masalah (problem solving), yaitu :
1.
Merumuskan masalah, yaitu
langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
2.
Menganalisis masalah, yaitu
langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
3.
Merumuskan hipotesis, yaitu
langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan
pengetahuan yang dimiliki.
4.
Mengumpulkan data, yaitu
langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
5.
Pengujian hipotesis, yaitu
langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan
penolakan hipotesis yang diajukan.
6.
Merumuskan rekomendasi pemecahan
masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan
sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis yang dapat dilakukan sesuai rumusan
hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Sesuai dengan tujuan
strategi Problem Based Learning yaitu untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari
beberapa bentuk strategi Problem Based Learning yang dikemukakan para ahli,
maka secara umum strategi Problem Based Learning menurut Wina Sanjaya (2012:218)
dapat dilakukan langkah-langkah :
1.
Menyadari masalah
Implementasi strategi Problem Based Learning harus dimulai dengan
kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru
membimbing peserta didik pada kesadaran adanya kesenjangan yang dirasakan oleh
manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai peserta didik
adalah dapat menentukan kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang
ada, yang mungkin ditemukan kesenjangan lebih dari satu, tetapi guru untuk
mendorong peserta didik menentukan satu atau dua kesenjangan yang pantas untuk
dikaji baik melalui kelompok atau individual.
2.
Merumuskan masalah
Materi pelajaran yang dapat diambil dari kesenjangan selanjutnya
difokuskan pada masalah yang pantas untuk dikaji. Rumusan masalah sangat
penting karena akan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang
masalah yang berkaitan dengan data-data yang harus dikumpulkan untuk
menyelesaikannya. Kemampuan peserta didik yang diharapkan adalah peserta didik
dapat menentukan prioritas masalah. Dengan pengetahuannya, peserta didik dapat
mengkaji, memerinci, dan menganalisa masalah sehingga pada akhirnya muncul
rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.
3.
Merumuskan Hipotesis
Merumuskan hipotesis merupakan langkah penting yang tidak dapat
ditinggalkan. Kemampuan peserta didik dalam tahapan ini, diharapkan dapat
menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Dalam
menganalisis sebab akibat inilah pada akhirnya peserta didik diharapkan dapat
menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
4.
Mengumpulkan Data
Keberadaan data dalam proses berpikir ilmiah merupakan hal penting,
karena menentukan cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang
diajukan harus sesuai data yang ada. Data yang dikumpulkan adalah data yang
relevan. Kemampuan yang diharapkan dalam tahapan ini adalah kecakapan peserta
didik untuk mengumpulkan dan memilah data, kemudian memetakan dan menyajikannya
dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.
5.
Menguji Hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan hipotesis
mana yang diterima dan mana yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa
dalam tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus membahasnya
untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji. Disamping itu, diharapkan
siswa dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
6.
Menentukan Pilihan
Penyelesaian
Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses Problem Based
Learning. Kemampuan yang diharapkan adalah kecakapan memilih alternatif
penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan
kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya,
termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan
D.
Keunggulan dan Kelemahan Problem Based Learning
1. Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran, Problem Based Learning memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya :
a.
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang
cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang
kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan penetahuan baru bagi
peserta didik.
c.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran siswa.
d.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa
bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan
nyata.
e.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan. Selain itu juga dapat mendorong untuk
melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
f.
Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan
kepada peserta didik bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara
berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh peserta didik, bukan hanya
sekedar belajar dari guru atau dari
buku-buku saja.
g.
Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih
menyenangkan dan disukai peserta didik.
h.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan
mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
i.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
j.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan
minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada
pendidikan formal telah berakhir.
2. Kelemahan
Adapun
kelemahan dari strategi pembelajaran Problem Based Learning diantaranya :
a.
Manakala siswa tidak
mempunyai minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
b.
Keberhasilan strategi
pembelajaran melalui problem solving membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
c.
Tanpa pemahaman mengapa
mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka
tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bahwa dalam kegiatan pembelajaran
tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan seperti
kurikulum, guru/pendidik, peserta, media, strategi pembelajaran dan lain-lain.
Semua komponen tersebut bertujuan untuk kepentingan peserta didik. Namun dalam
pelaksanaannya masih terdapat guru yang menggunakan metode konvensional yang
dapat membuat suasana pembelajaran kurang menarik, dan bahkan guru juga tidak
menggunakan media pembelajaran yang akhirnya peserta didik tidak tertarik untuk
mengikuti. Selain itu ternyata peserta didik juga tidak ikut secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran, ide-ide, pertanyaan bahkan
gagasan tidak muncul karena dimungkinkan kurang adanya keberanian peserta didik
tersebut. Oleh karena itu seorang guru perlu merencanakan dan mencari pemecahan
masalah yang dapat mengatasinya. Salah satu strategi yang dijadikan pemecahan
masalah adalah strategi Problem Based Learning.
Strategi Problem
Based Learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah
yang dihadapi secara ilmiah. Strategi pembelajaran Problem Based Learning
menawarkan kebebasan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Materi pelajaran tidak terbatas pada materi yang terdapat pada buku teks
saja, tetapi juga materi pelajaran dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa
tertentu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Diharapkan dengan strategi Problem
Based Learning ini peserta didik dapat memecahan masalah dengan menentukan
hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak dan akhirnya dapat mengambil
keputusan dan kesimpulan.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehinga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga dengan
ditampilkannya makalah ini diharapkan dan disarankan teman-teman guru dapat
menggunakan strategi Problem Based Learning dalam kegiatan pembelajran di
kelas.
DAFTAR
PUSTAKA
Eggen, Paul & Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran, Mengajarkan
Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: Indeks.
Rusmono, 2012. Strategi
Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Langganan:
Postingan (Atom)