Kamis, 06 November 2014

MAKALAH PBL



MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN
DENGAN PROBLEM BASED LEARNING





 Oleh
SUPRIHANTONO
NIM : 1204768

SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Illahi Robbi yang telah memberikan hidayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus mempunyai wawasan mengenai bagaimana merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang menarik kepada siswa sehingga siswa mau dan ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan belajar mengajar membutuhkan kerjasama dari komponen pendidikan seperti guru, siswa, bahan, model, media, kurikulum dll.
Pembelajaran hampir mirip dengan pengajaran, tetapi mempunyai arti yang berbeda . Dalam pendidikan guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai tujuan yang telah ditentukan.  Oleh karena itu untuk mencapai tujuan yang diharapkan ini pembelajaran harus direncanakan oleh guru sehingga kegiatan pembelajaran tidak melenceng dari tujuan yang kemudian diikuti dengan evaluasi.
Salah satu lemahnya dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar yang masih jarang menggunakan strategi pembelajaran yang menarik, padahal guru merupakan tulang punggung dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu makalah ini menyajikan bagaimana seharusnya guru dalam melaksanakan salah satu strategi dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran akan terasa menarik dan siswa diajak ke dalam dunia pendidikan untuk menumbuhkan karakternya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari yang diharapkan, sehingga perlu adanya masukan dan kritikan dari pembaca.


DAFTAR ISI



Halaman Judul  ....................................................................................          i
Kata Pengantar .....................................................................................         ii
Daftar Isi ...............................................................................................          iii
BAB   I      Pendahuluan ......................................................................          1
            A    Latar Belakang ..................................................................          1
            B     Ruang Lingkup ..................................................................         2
            C    Maksud dan Tujuan Penulisan ........................................          2
BAB   II    Pembahasan Masalah .......................................................           3
            A    Strategi Pembelajaran ......................................................          3
            B     Strategi Pembelajaran PBL .............................................         4
            C    Tahapan-tahapan dalam Strategi PBL ...........................          6
            D    Keunggulan dan Kelemahan PBL ...................................          9
BAB   III   Kesimpulan dan Saran .....................................................          10
            A    Kesimpulan ........................................................................          11
            B     Saran ...................................................................................         12
Daftar Pustaka ......................................................................................          13       


 
BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, peserta, media, strategi pembelajaran dan lain-lain. Semua komponen tersebut bertujuan untuk kepentingan peserta didik. Kebiasaan guru dalam memberikan informasi pendidikan secara konvensional yaitu hanya sebatas pemberi informasi saja, akan mengembangkan budaya belajar yang pasif terhadap peserta didik karena hanya menerima sehingga pengembangan berpikir mereka hanya pada tingkat hafalan dalam hal teori saja, yang ujungnya tidak bisa menerapkan ilmu yang didapatnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru merupakan pihak yang sering dituding sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan, walau tidak sepenuhnya benar tudingan tersebut. Guru merupakan bagian dari komponen yang paling strategis dalam proses pendidikan. Oleh karena itu banyak pihak yang menaruh harapan besar terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Selain dari hal di atas peran peserta didik dalam kegiatan proses belajar mengajar tampak belum secara optimal ikut andil. Kebanyakan peserta didik masih dalam situasi dan kondisi belajar yang menempatkan mereka dalam posisi pasif. Aktivitas proses belajar mengajar masih didominasi guru dalam menyampaikan informasi pendidikan dengan menggunakan metode klasikal yang kadang bagi peserta didik cara ini terasa membosankan.
Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu merencanakan dan menggunakan berbagai strategi pembelajaran agar peserta didik dapat mengikuti kegiatan belajar dengan rasa senang. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya dan dapat memahami mana yang sekiranya baik ataupun sebaliknya, karena mereka hidup di dalam masyarakat yang sehari-hari bisa melihat, mendengar atau mengalami sendiri permasalahan-permasalahan yang terjadi seperti adanya gejala sosial. Untuk itu agar di dalam pembelajaran peserta didik mempunyai kecakapan secara kognitif, afektif dan psikomotor perlu adanya strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kehidupan di masyarakat yang dilakukan oleh guru yaitu dengan menggunakan strategi Problem Based Learning (Problem Based Learning)/Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM).
B.       Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan adanya pembatasan permasalahan yang akan dibahas, karena terdapat berbagai strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru. Adapun ruang lingkup yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1.        Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran itu ?
2.        Salah satu strategi pembelajaran adalah Problem Based Learning (Problem Based Learning) /Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Bagaimana pelaksanaan Strategi Problem Based Learning/Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ?

C.   Maksud dan Tujuan Penulisan
Pendidikan memiliki peran penting yang menjadi tonggak dasar kemajuan suatu bangsa. Karena begitu pentingnya pendidikan maka perlu suatu terobosan dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena itu pembuatan makalah ini dimaksudkan memberikan wawasan kepada guru bagaimana strategi pembelajaran Problem Based Learning (Problem Based Learning) digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Sebagai salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
2.        Agar penulis mampu memahami dan trampil menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning/Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
3.        Meningkatkan pemahaman terhadap guru tentang strategi pembelajaran Problem Based Learning
4.        Menumbuhkan rasa percaya diri siswa


BAB II
PEMBAHASAN

 A.      Strategi Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam dunia pendidikan, seorang guru tidak lepas harus mempunyai pedoman sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak melenceng. Selain dari tujuan yang telah ditetapkan dan tertuang di dalam kurikulum serta dijabarkan ke dalam standar kompentensi dan kompetensi dasar yang menjadi pedoman bagi guru, ia tetap dituntut untuk mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dengan melakukan perencanaan dan membuat strategi pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran tersebut bagi peserta didik dalam mengikutinya akan merasa senang dan ikut andil secara aktif.
Strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru mengapa terasa penting.? Sebelum membahas itu kita harus mengetahui lebih dahulu tentang pengertian pembelajaran. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager dalam Rusmono (2012:6), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedang Smith dan Ragan dalam Rusmono (2012:6) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas penyampaian informasi dalam membantu siswa mencapai tujuan, khususnya tujuan-tujuan belajar, tujuan siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar ini guru dapat membimbing, membantu, dan mengarahkan siswa agar memiliki, pengetahuan dan pemahaman berupa pengalaman belajar, atau suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi siswa. Untuk  mencapai tujuan tersebut seorang guru harus bisa membuat strategi pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan terhadap siswa.
Strategi bagi guru menurut Paul Eggen dan Don Kouchak (2012:6) adalah pendekatan umum mengajar yang berlaku dalam berbagai bidang materi dan digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut Seels dan Richey dalam Rusmono (2012:7) adalah perincian untuk memilih dan mengurutkan kejadian dan kegiatan dalam pembelajaran. Menurut J.R. David dalam Wina Sanjaya (2006:126) pada dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp dalam Wina Sanjaya (2012:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain dan dirinci untuk memilih dan mengurutkan kejadian dan kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
B.         Strategi Pembelajaran Problem Based Learning ( Problem Based Learning ) / Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Untuk menumbuhkan wawasan dan membentuk suatu proses pemahaman isi suatu mata pelajaran bagi peserta didik maka guru perlu menerapkan suatu strategi yang sesuai dengan kodisi dan permasalahan yang terjadi dilingkungan peserta didik. Salah satu strategi tersebut adalah strategi pembelajaran Problem Based Learning/Pembelajaran Berbasis Masalah.
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Problem Based Learning / Pembelajaran Berbasis Masalah ?. Menurut Hmelo-Silver dkk dalam Paul Eggen dan Don Kauchak (2012:307) Pembelajaran Berbasis Masalah adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan-diri. Menurut Wina Sanjaya (2012:214) strategi Pembelajaran Berbasis Masalah diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning menawarkan kebebasan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Panen dalam Rusmono (2012:74) mengatakan dalam strategi pembelajaran dengan Problem Based Learning, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning / Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah yang harus diselesaikan secara ilmiah dimana siswa terlibat dalam proses penelitian dengan mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah sehingga dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi dan pengaturan-diri.
Paul Eggen dan Don Kauchak (2012:307) menilai bahwa pelajaran dari Pembelajaran Bebasis Masalah memiliki tiga karakteristik yaitu : (1) Pelajaran berfokus pada memecahkan masalah, (2) Tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa, (3) Guru mendukung proses saat siswa mengerjakan masalah. Ciri-ciri strategi Problem Based Learning menurut  Baron dalam Rusmono (2012:74) adalah (1) menggunakan permasalahan dalam dunia nyata, (2) pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, (3) tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan (4) guru berperan sebagai fasilitator. Kemudian masalah yang digunakan menurutnya harus : relevan dengan tujuan pembelajaran, mutakhir, dan menarik; berdasarkan informasi yang luas; terbentuk secara konsisten dengan masalah lain; dan termasuk dalam dimensi kemanusiaan. Menurut Wina Sanjaya (2012:214) untuk mengimplementasikan Problem Based Learning guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku teks atau dari sumber-sumber lain misalnya dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa dalam keluarga atau dari peristiwa kemasyarakatan. Hakikat masalah dalam Problem Based Learning adalah kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang diharapkan.
            Materi pelajaran tidak terbatas pada materi yang terdapat pada buku teks saja, tetapi juga materi pelajaran dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Menurut Wina Sanjaya (2012:216) kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam strategi Problem Based Learning sebagai berikut :
1.        Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik (conflict issue) yang bisa bersumber dari berita, rekaman video, dan yang lainnya.
2.        Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik.
3.        Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya.
4.        Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku
5.        Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk mempelajarinya.
C.         Tahapan-tahapan dalam Strategi Problem Based Learning (Problem Based Learning) /Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan dari strategi Problem Based Learning. John Dewey dalam Wina Sanjaya (2012:217) menjelaskan 6 langkah dalam Problem Based Learning yang kemudian dia namakan metode pemecahan masalah (problem solving), yaitu :
1.        Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
2.        Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
3.        Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
4.        Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5.        Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
6.        Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Sesuai dengan tujuan strategi Problem Based Learning yaitu untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa bentuk strategi Problem Based Learning yang dikemukakan para ahli, maka secara umum strategi Problem Based Learning menurut Wina Sanjaya (2012:218) dapat dilakukan langkah-langkah :
1.        Menyadari masalah
Implementasi strategi Problem Based Learning harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing peserta didik pada kesadaran adanya kesenjangan yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai peserta didik adalah dapat menentukan kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada, yang mungkin ditemukan kesenjangan lebih dari satu, tetapi guru untuk mendorong peserta didik menentukan satu atau dua kesenjangan yang pantas untuk dikaji baik melalui kelompok atau individual.
2.        Merumuskan masalah
Materi pelajaran yang dapat diambil dari kesenjangan selanjutnya difokuskan pada masalah yang pantas untuk dikaji. Rumusan masalah sangat penting karena akan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah yang berkaitan dengan data-data yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Kemampuan peserta didik yang diharapkan adalah peserta didik dapat menentukan prioritas masalah. Dengan pengetahuannya, peserta didik dapat mengkaji, memerinci, dan menganalisa masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.
3.        Merumuskan Hipotesis
Merumuskan hipotesis merupakan langkah penting yang tidak dapat ditinggalkan. Kemampuan peserta didik dalam tahapan ini, diharapkan dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Dalam menganalisis sebab akibat inilah pada akhirnya peserta didik diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
4.        Mengumpulkan Data
Keberadaan data dalam proses berpikir ilmiah merupakan hal penting, karena menentukan cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai data yang ada. Data yang dikumpulkan adalah data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan dalam tahapan ini adalah kecakapan peserta didik untuk mengumpulkan dan memilah data, kemudian memetakan dan menyajikannya dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.
5.        Menguji Hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji. Disamping itu, diharapkan siswa dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
6.        Menentukan Pilihan Penyelesaian
Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses Problem Based Learning. Kemampuan yang diharapkan adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan
  D.      Keunggulan dan Kelemahan Problem Based Learning
1.    Keunggulan
          Sebagai suatu strategi pembelajaran, Problem Based Learning memiliki beberapa keunggulan, diantaranya  :
a.         Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
b.        Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan penetahuan baru bagi peserta didik.
c.         Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d.        Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e.         Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Selain itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
f.         Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada peserta didik bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh peserta didik, bukan hanya sekedar belajar  dari guru atau dari buku-buku saja.
g.        Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai peserta didik.
h.        Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
i.          Pemecahan masalah (problem solving)  dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
j.          Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
2.    Kelemahan
   Adapun kelemahan dari strategi pembelajaran Problem Based Learning diantaranya  :
a.         Manakala siswa tidak mempunyai minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
b.        Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c.         Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

 
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

 A.      Kesimpulan
          Bahwa dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan seperti kurikulum, guru/pendidik, peserta, media, strategi pembelajaran dan lain-lain. Semua komponen tersebut bertujuan untuk kepentingan peserta didik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat guru yang menggunakan metode konvensional yang dapat membuat suasana pembelajaran kurang menarik, dan bahkan guru juga tidak menggunakan media pembelajaran yang akhirnya peserta didik tidak tertarik untuk mengikuti. Selain itu ternyata peserta didik juga tidak ikut secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, ide-ide, pertanyaan bahkan gagasan tidak muncul karena dimungkinkan kurang adanya keberanian peserta didik tersebut. Oleh karena itu seorang guru perlu merencanakan dan mencari pemecahan masalah yang dapat mengatasinya. Salah satu strategi yang dijadikan pemecahan masalah adalah strategi Problem Based Learning.
Strategi Problem Based Learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Strategi pembelajaran Problem Based Learning menawarkan kebebasan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Materi pelajaran tidak terbatas pada materi yang terdapat pada buku teks saja, tetapi juga materi pelajaran dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Diharapkan dengan strategi Problem Based Learning ini peserta didik dapat memecahan masalah dengan menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak dan akhirnya dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
B.      Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehinga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga dengan ditampilkannya makalah ini diharapkan dan disarankan teman-teman guru dapat menggunakan strategi Problem Based Learning dalam kegiatan pembelajran di kelas.


 
DAFTAR PUSTAKA


Eggen, Paul & Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran, Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: Indeks.
Rusmono, 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.